Kontak Kami

( pcs) Checkout

Buka Senin-Jum'at 07.00 s/d 20.00, Sabtu-Minggu 07.00 s/d 19.00
Toko Alat Kesehatan Mastha Medica Menyediakan berbagai macam alat kesehatan, diantaranya : alat cauter sirkumsisi, clip cauter, stetoskop, tensimeter, kursi roda, tongkat kruk, dll. Informasi selengkapnya, klik link berikut http://www.masthamedica.com/ Informasi lainnya, bisa diakses melalui link http://alatmediskesehatan.com Kami senang jika bisa melayani Anda Pelayanan Prima Prioritas Mastha Medica
Beranda » Artikel & Tips Kesehatan » Khitan Pada Bayi, Apa Saja Yang Perlu Diperhatikan ?

Khitan Pada Bayi, Apa Saja Yang Perlu Diperhatikan ?

Diposting pada 24 January 2019 oleh mastha medica

Sunat pada bayi laki-laki yang baru lahir memungkinkan untuk dilakukan, tetapi membutuhkan prosedur yang lebih kompleks. Yuk, simak penjelasan berikut ini sebelum Bunda mengambil keputusan untuk menyunat Si Jagoan Kecil.

Sunat yaitu operasi pembuangan kulup atau kulit yang menutupi ujung penis. Sunat merupakan praktik yang umum dilakukan karena faktor agama maupun tradisi. Sementara dari segi medis, sunat dianggap memiliki manfaat, namun juga memiliki risiko terutama jika dilakukan pada bayi.

Yang Perlu Diperhatikan Sebelum Sunat

Pastikan sunat dilakukan oleh seorang profesional yang berpengalaman. Di beberapa daerah, khususnya di kota-kota besar, sunat bisa dilakukan di rumah sakit oleh dokter bedah maupun dokter anak. Sementara itu, ada pula beberapa kelompok religius yang dapat menyelenggarakan sunat, baik oleh tenaga medis maupun tenaga non-medis yang terlatih.

Sunat pada bayi dianjurkan untuk dilakukan pada minggu-minggu pertama setelah lahir, biasanya antara hari pertama hingga kesepuluh. Bayi akan ditidurkan telentang dengan tangan dan kaki ditahan agar tidak bergerak. Setelah daerah penis dan sekitar dibersihkan, maka anastesi lokal akan diberikan di area tersebut. Kemudian, sebuah klem atau cincin khusus akan dipasang di ujung penis dan kulup dipotong. Daerah yang telah dipotong akan ditutup dengan salep dan dibalut secara longgar menggunakan perban. Biasanya prosedur ini akan memakan waktu selama 10 menit.

Untuk mengurangi rasa nyeri setelah disunat, tanyakan pada pihak rumah sakit kemungkinan pemberian bius lokal. Rumah sakit biasanya juga memberikan paracetamol untuk 24 jam setelah prosedur sunat, sebagai pereda nyeri. Pada umumnya, dibutuhkan 10 hari hingga luka sunat sembuh.

Ingatlah Bunda bahwa tidak ada yang salah atau benar dengan keputusan menyunat bayi laki-laki. Namun, pertimbangkan baik-baik mengenai manfaat dan risiko sunat. Jika perlu, konsultasikan dengan dokter untuk saran terbaik.

Tips Merawat Bayi Setelah Sunat

Berbeda dengan sunat ketika anak laki-laki sudah cukup besar, bayi belum bisa memberi tahu Anda keluhan apa yang ia rasakan. Bayi juga tentu belum bisa menjaga area penis tetap higienis dan sehat setelah sunat. Karena itu, penting bagi orangtua untuk memerhatikan panduan merawat bayi setelah sunat di bawah ini.

1. Jaga agar tetap bersih

Hal yang paling penting dalam merawat bayi setelah ia disunat yaitu jaga area penis dan selangkangan tetap bersih. Setiap popoknya diganti, bersihkan area tersebut dari kotoran bayi dengan menggunakan lap. Anda dapat membersihkanya dengan sabun dan air hangat.

Setelah itu, jangan lupa untuk mengeringkan area tersebut sampai tuntas untuk mencegah terjadinya iritasi. Gunakan handuk atau kain lembut agar tetap terasa nyaman di kulit bayi.

2. Lindungi penis sebaik mungkin

Setelah sunat, penis bayi Anda akan dibalut dan biasanya balutan tersebut akan lepas ketika ia pipis. Beberapa dokter anak mungkin menyarankan Anda untuk membalutnya kembali, tapi ada beberapa dokter anak juga yang menyarankan untuk tidak dibalut kembali.

Jadi, sebaiknya coba Anda konsultasikan kepada dokter anak Anda masing-masing. Jika Anda diminta untuk membalut penis bayi Anda kembali, biasanya Anda akan disarankan untuk mengoleskan petroleum jelly di ujung penis bayi sebelum Anda membalutnya kembali dengan kasa steril. Hal dilakukan agar kasa tidak melekat pada kulit.

Akan tetapi, jika dokter menyarankan untuk tidak membalut kembali, yang Anda lakukan hanya mengoleskan petroleum jelly atau salep antibiotik setiap popok bayi Anda diganti. Hal tersebut bertujuan untuk mengurangi gesekan antara penis bayi Anda dengan popok yang ia pakai.

3. Gunakan popok dobel

Hal ini bersifat opsional (boleh dilakukan dan boleh tidak). Namun, penggunaan popok dobel dapat mengurangi nyeri yang dirasakan bayi. Popok dobel tersebut dapat menjadi “bantalan” bagi penis bayi dan mengurangi tekanan pada daerah tersebut setiap ia bergerak.

4. Hati-hati ketika memandikan bayi

Jika bayi baru disunat, Anda tetap boleh memandikannya. Mandi dengan menggunakan spons mandi atau lap air hangat lebih dianjurkan pada dua hari awal setelah sunat.

Setelah itu, Anda boleh memandikan bayi Anda dengan normal kembali. Mandikan bayi Anda dengan menggunakan air hangat setiap hari selama seminggu. Akan tetapi, jangan sampai airnya terlalu panas ya.

5. Berikan obat pereda nyeri jika diperlukan

Tanda yang dapat dilihat jika bayi anda kesakitan yaitu menangis, tidak mau tidur, dan tidak mau makan. Pada 24 jam pertama setelah sunat, Anda dapat memberikan obat pereda nyeri berupa acethaminopen. Perhatikan dosis dan petunjuk pemakaian yang disarankan oleh dokter.

Semoga Bermanfaat 🙂

El

 

Link Produk Terkait :

Alis klamp / Clamp Jepit Tanpa Sakit Khitan Size 16

Kliper / Mata Pisau Alat Cauter Sirkumsisi Khitan Sunat

Celana Khitan hitan Sunat ada ukuran S M L XL Nyaman

Bagikan informasi tentang Khitan Pada Bayi, Apa Saja Yang Perlu Diperhatikan ? kepada teman atau kerabat Anda.

Khitan Pada Bayi, Apa Saja Yang Perlu Diperhatikan ? | Mastha Medica

Belum ada komentar untuk Khitan Pada Bayi, Apa Saja Yang Perlu Diperhatikan ?

Silahkan tulis komentar Anda

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*

Mungkin Anda tertarik produk berikut ini:
SIDEBAR
})